Kendala Umum yang dialami petani dalam usaha budidaya ikan adalah mengidentifikasi atau mengetahui bahwa ikan yang sedang di pelihara sakit, indentifikasi awal mengetahui ikan sakit penting untuk menghindari kerugian yang sangat besar.
Momok terbesar bagi pembudidaya ikan adalah penyakit. Tamu tak diundang ini menyebabkan pertumbuhan ikan melambat, bahkan bisa berakibat kematian. Jika sudah terserang suatu penyakit , maka ancaman kerugian sudah di depan mata. Jika tidak ditangani secara serius dan tepat sasaran, boleh jadi investasi atau modal yang sudah dikeluarkan akan ludes.
Manusia memegang peranan penting dalam upaya mencegah terjadinya serangan penyakit pada ikan budidaya, baik di kolam, keramba, tambak maupun diwadah budidaya lainnya. Kerugian yg diderita karena serangan penyakit sebenarnya dapat dihindari apabila petani mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai deteksi awal berdasarkan gejala klinis ikan sakit, sumber penyakit, penyebab dan jenisnya serta teknik-teknik penanggulangan.
Gejala Klinis Edwardsiella ictaluri
1. Pendarahan di sekitar mulut dan anus
2. Pendarahan di sekitar abdomen dan dasar sisik
3. Borok sampai dengan berlubang pada bagian kepala
4. Anemia pada insang
5. Bola mata menonjol
Gejala Klinis Edwardsiella tarda
1. Perut tampak membesar dan permukaan kulit
2. Insang pucat , luka ber-rongga apabila dibuka mengeluarkan gas H2S dan terlihat bentuk cembung menyebar keseluruh tubuh.
3. Pendarahan dan borok yang dalam
4. Hernia dan ascites
5. Butiran berisi air di dalam hati
Pemicu timbulnya penyakit
- Bloomingfitoplankton kemudian mengalami kematian secara mendadak.
- Kadar oksigen rendah.
- Terjadi fluktuasi pH harian yang besar.
- Rendahnya temperatur air.
- Turun hujan secara mendadak.
- Pengelolaan pakan yang kurang baik
Pencegahan terhadap penyakit
- Manajemen Budidaya secara menyeluruh, termasuk di dalamnya penerapan padat tebar yang disesuaikan dengan daya dukung lahan, pemilihan benih yang baik.
- Manajemen lingkungan Manajemen lingkungan yang dimaksud adalah menjaga lingkungan perairan supaya selalu berada dalam kondisi yang kondusif bagi kehidupan ikan dan tidak banyak menimbulkan tekanan.
- Manajemen pakan. Pakan yang diberikan pada ikan harus tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu pemberian dan tepat ukuran.